Pentingnya6 Hal Ini Ketika Menjalankan Usaha Ritel Rabu, 15/06/16 18:38 WIB. Usaha ritel bisa dibilang ideal bagi Anda yang mengidam-idamkan memiliki profesi yang sesuai dengan minat dan keinginan. Namun, jika pada akhirnya Anda berhasil memberanikan diri untuk terjun memulai usaha ritel Tuz3aG. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apa itu pemasaran? Di dalam setiap usaha bisnis, pemasaran memegang peran yang cukup vital bagi kelangsungan usaha bisnis bersangkutan. Sebuah usaha bisnis dengan hasil produk yang biasa saja bisa jadi sukses hanya karenastrategi pemasaranperusahaan terkait yang cukup handal, sebaliknya sebuah usaha bisnis dengan produk yang cukup berkualitas pun tak akan mengalami penjualan yang maksimal jika tidak dilakukan upaya pemasaran yang baik terhadap para konsumen. Pemasaran merupakan upaya untuk mempromosikan, menginformasikan dan menawarkan kepada konsumen mengenai sebuah produk usaha atau layanan jasa yang dikelola oleh sebuah perusahaan sebagai upaya untuk meningkatkan angka penjualan produk atau layanan jasa tersebut. Tanpa adanya sebuah proses pemasaran, maka pasar tidak akan tahu terhadap produk atau layanan bisnis yang kita sebuah proses pemasaran menjadi sesuatu yang sangat penting bagi sebuah kelangsungan usaha bisnis? Berikut ini beberapa alasan penting yang membuat pemasaran menjadi sebuah kebutuhan utama usaha bisnis untuk bisa terus eksis dan berkembang 1. Pemasaran untuk menginformasikan sebuah produk kepada konsumen Tanpa adanya proses pemasaran, maka konsumen tidak akan tahu tentang sebuah produk yang Anda hasilkan. Pemasaran yang semakin gencar akan membuat semakin banyak orang yang tahu dengan produk usaha bisnis Anda, dan kemungkinan besar ketertarikan para pelanggan akan memperbesar angka penjualan perusahaan Anda. Terlebih jika Anda memiliki sebuah produk yang unik dan memiliki kualitas dan nilai inovatif, maka sangat penting melakukan upaya marketing atau pemasaran yang Menjelaskan fungsi, manfaat dan keunggulan sebuah produk usaha atau layanan Melalui proses marketing, Anda bisa menjelaskan kepada konsumen mengenai fungsi sebuah produk, manfaat, keunggulan, cara penggunaan dan sebagainya yang berkaitan dengan produk. Karena kemungkinan besar konsumen akan tertarik membeli produk atau layanan Anda setelah mendengarkan fungsi, manfaat, keunggulan serta cara penggunaan yang benar dari produk bersangkutan. Di sinilah peran pemasaran itu sangat dirasakan, semakin luas pemasaran yang Anda lakukan, maka akan semakin banyak jumlah konsumen yang mengetahui informasi produk usaha Menginformasikan sebuah produk atau layanan baru kepada konsumen Meskipun orang telah cukup mengenal perusahaan Anda, pemasaran tetap penting dilakukan apabila Anda menghasilkan sebuah produk baru yang dihasilkan perusahaan bisnis Anda. Informasi tersebut dilakukan melalui upaya marketing promosi yang terus menerus kepada para sebuah pemasaran di dalam usaha bisnis bahkan bisa menjadi penentu berkembang tidaknya sebuah usaha. Memiliki sumber daya manusia di bidang pemasaran yang handal akan sangat menentukan sebuah keberhasilan usaha yang Anda kelola. Menekankan pada upaya pemasaran akan semakin lengkap jika diimbangi dengan pemaksimalan kualitas produk usaha atau layanan jasa Lihat Money Selengkapnya ABSTRAK Tujuan penelitian atau penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi kontribusi kewirausahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan pembangunan Indonesia, serta bagaimana peran dan perkembangan kewirausahaan dalam menghadapi tantangan perekonomian Indonesia di masa yang akan datang serta bagaimana meningkatkan daya saing dan kualitas operasional kewirausahaan dalam menghadapi perekonomian global. Kewirausahaan bertujuan meningkatkan daya saing, menyediakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Perkembangan kewirausahaan terus meningkat yang sampai saat ini di Indonesia terdapat 52,6 juta usaha mikro kecil dan menengah 7 Maret 2013. Perkembangan kewirausahaan yang terus meningkat harus diimbangi dengan aspek dan strategi serta peran pemerintah yang dapat mengoptimalkan potensi kewirausahaan. Keberhasilan pembangunan UMKM kewirausahaan dari aspek kualitatif menurut Nasution antara lain dicerminkan dari meningkatnya pemahaman tentang berwirausaha dan meningkatnya kewirausahaan dan kualitas produk yang berdampak langsung terhadap peningkatan daya saing kewirausahaan. Globalisasi dn liberalisasi merupakan sebuah kenyataan, wirausaha masa kini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar di perekonomian dunia. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tahan banting, punya daya saing global dan memegang nilai-nilai luhur dan cinta pada negerinya. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa kewirausahaan terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena 1 tidak memiliki utang luar negeri, 2 tidak banyak utang ke perbankan karena dianggap unbankable, 3 menggunakan input local, 4 berorientasi ekspor. Untuk menumbuhkembangkan dan menghadapi tantangan perlu kebijakan dan strategi dari pemerintah yang memberikan perhatian bagi para wirausaha dalam meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan dalam menghadapi krisis finansial global. Hasil penelitian atau penulisan ini menjelaskan bahwa kewirausahaan memiliki kontribusi terhadap perekonomian Indonesia terdapat faktor-faktor yang menjadi tantangan terhadap perkembangan kewirausahaan, serta faktor kewirausahaan mempunyai peran penting dalam peningkatan kapabilitas kewirausahaan di Indonesia. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 “Peran dan Strategi Perkembangan Kewirausahaan dan Tantangannya Dalam Menghadapi Perekonomian di Masa Yang Akan Datang” Dedy Suryadi Universitas Bale Bandung, dsuryadi91 ABSTRAK Tujuan penelitian atau penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi kontribusi kewirausahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan pembangunan Indonesia, serta bagaimana peran dan perkembangan kewirausahaan dalam menghadapi tantangan perekonomian Indonesia di masa yang akan datang serta bagaimana meningkatkan daya saing dan kualitas operasional kewirausahaan dalam menghadapi perekonomian global. Kewirausahaan bertujuan meningkatkan daya saing, menyediakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Perkembangan kewirausahaan terus meningkat yang sampai saat ini di Indonesia terdapat 52,6 juta usaha mikro kecil dan menengah 7 Maret 2013. Perkembangan kewirausahaan yang terus meningkat harus diimbangi dengan aspek dan strategi serta peran pemerintah yang dapat mengoptimalkan potensi kewirausahaan. Keberhasilan pembangunan UMKM kewirausahaan dari aspek kualitatif menurut Nasution antara lain dicerminkan dari meningkatnya pemahaman tentang berwirausaha dan meningkatnya kewirausahaan dan kualitas produk yang berdampak langsung terhadap peningkatan daya saing kewirausahaan. Globalisasi dn liberalisasi merupakan sebuah kenyataan, wirausaha masa kini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar di perekonomian dunia. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tahan banting, punya daya saing global dan memegang nilai-nilai luhur dan cinta pada negerinya. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa kewirausahaan terbukti tahan terhadap krisis dan mampu survive karena 1 tidak memiliki utang luar negeri, 2 tidak banyak utang ke perbankan karena dianggap unbankable, 3 menggunakan input local, 4 berorientasi ekspor. Untuk menumbuhkembangkan dan menghadapi tantangan perlu kebijakan dan strategi dari pemerintah yang memberikan perhatian bagi para wirausaha dalam meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan dalam menghadapi krisis finansial global. Hasil penelitian atau penulisan ini menjelaskan bahwa kewirausahaan memiliki kontribusi terhadap perekonomian Indonesia terdapat faktor-faktor yang menjadi tantangan terhadap perkembangan kewirausahaan, serta faktor kewirausahaan mempunyai peran penting dalam peningkatan kapabilitas kewirausahaan di Indonesia. Kata Kunci Kewirausahaan, Perkembangan, Tantangan, Strategi dan Kebijakan 2 1. Pendahuluan Kewirausahaan untuk meningkatkan daya saing dengan tujuan meningkatkan daya saing, menyediakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Kewirausahaan diredifinisi sebagai “gairah mengembangkan bisnis baru”. Bisnis yang dikembangkan bisa berupa independen yang dimiliki oleh seseorang atau lebih wirausaha, atau bisa juga yang dikembangkan dalam perusahaan tempatnya bekerja. Kebijakan kewirausahaan adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah yang berperanan positif dalam pengembangan kewirausahaan, yang tidak hanya memberi perhatian pada wirausaha yang sudah jadi, tetapi juga kepada wirausaha yang lain yang dengan serius sedang mempertimbangkan untuk memulai suatu usaha. Untuk menjadi wirausaha perlu mempunyai modal dasar yang kuat, konsep dan strategi dalam menghadapi situasi sulit untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan terutama dalam perekonomian saat ini maupun yang akan dating. Wirausaha saat ini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar diperekonomian dunia. Wirausaha perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar dunia, dan sebaliknya juga dituntut oleh pelaku usaha global untuk membuka pasar domestik, karena eksistensi dan peran wirausaha pada tahun 2007 mencapai mencapai 49,84 juta unit usaha dan merupakan 99,99% dari pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto PDB Nasional, nilai ekspor nasional, dan investasi nasional. Pada tahun 2006 peran wirausaha terhadap penciptaan PDB nasional mempunyai kontribusi yang besar yaitu 53,49% dan selebinya adalah usaha besar yaitu sebesar 46,51%, sedangkan pada tahun 2007 peran wirausaha terhadap penciptaan PDB nasional sebesar 53,60% dibanding tahun 2006, seperti dalam table di bawah ini Tabel 1 Kontribusi Jenis Usaha Terhadap PDB Sumber Statistik UKM Kementerian UKM dan Koperasi Kewirausahaan dirasakan semakin penting peranannya dalam pengembangan perekonomian nasional. Kewirausahaan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kontribusinya pada peningkatan pertumbuhan perekonomian sekaligus pemerataan pertumbuhan ekonomi. Negara-negara yang perekonomiannya sedang tumbuh seperti China dan India adalah contoh negara yang punya jutaan wirausaha yang tangguh dan berdaya saing global. Wirausaha saat ini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, apalagi kalau ingin berperan lebih besar di perekonomian dunia. Wirausaha perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar dunia, dan sebaliknya juga dituntut oleh pelaku usaha global untuk membuka pasar domestik, oleh karena itu upaya dalam peningkatan kapabiltas wirausaha dalam peningkatan kemampuan kewirausahaan dengan peningkatan kemandirian, kemampuan bisnis dan jiwa kepemimpinan dalam sektor kewirausahaan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan. Mudradjad Kuncoro dalam Nunuy Nur Afiah, 2009 mengatakan bahwa dua langkah strategis yang bisa diusulkan untuk pengembangan kewirausahaan, yaitun demand pull strategy dan supply push stratetgy. Demand pull strategy mencakup stratetgi perkuatan sisi permintaan, yang bisa dilakukan dengan perbaikan iklim bisnis, fasilitasi mendapatkan HAKI paten, fasilitasi pemasaran domestik dan luar negeri, dan menyediakan peluang pasar. Langkah startegis 3 lainnya adalah supply push strategy yang mencakup strategi pendorong sisi penawaran. Ini bisa dilakukan dengan ketersediaan bahan baku, dukungan permodalan, bantuan tekhnologi/mesin/alat, dan peningkatan kemampuan SDM, dari dua strategi tersebut diperlukan perumusan dalam pengembangan kewirusahaan nasional dengan mengedepankan peran wirausaha selaku kewirausahaan, oleh karenanya rekomendasi pengembangan kewirusahaan dimulai dengan merumuskan pemikiran tentang hakiki kewirausahaan. Berdasarkan pendahuluan di atas, penulis tertarik untuk mengemukakan hal-hal berikut ini dalam makalah yang ditulis 1. Bagaimana peran dan strategi perkembangan kewirusahaan dan tantangannya dalam menghadapi perekonomian di masa yang akan datang ? 2. Bagaimana kewirausahaan dapat meningkatkan daya saing dan kualitas kewirausahaan ? 2. Tinjauan Pustaka Di tinjau dari UKM, usaha kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan sebesar 1 satu miliar rupiah atau kurang. Sementara usaha menengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial dan mempunyai omzet penjualan lebih dari 1 satu miliar. Istilah kewirausahaan secara filosofis berarti kemampuan dalam berpikir kreatif berperilaku inovatif yang dijadikan dasar atau penggerak dalam menghadapi tantangan hidup. Setidaknya ada 3 pengertian tambahan dari kewirausahaan, yaitu 1 Tanggapan terhadap peluang usaha terungkap dalam seperangkat tindakan sehingga membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif. 2 Semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, dan menerapkan kerja, teknologi, dan produk baru. 3 Kemampuan untuk mengelola aktivitas usaha, mulai dari proses merencanakan, melaksanakan, hingga menanggung resiko yang timbul untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan dan wirausaha didefinisikan berbeda-beda. Wirausaha adalah orang yang melakoni kewirausahaan, pada banyak literature, kata “wirausaha” digunakan untuk menyebut seseorang yang berniat meluncurkan usaha baru dan bersedia bertanggung jawab penuh atas asil yang akan dicapainya. Jean Batiste Say, seorang ekonom French menggunakan istilah entrepreneur pada abad ke – 19 untuk mendefinisikan seseorang yang membuat usaha baru, khususnya kontrakstor, yang bertindak menjembatani modal dana dan tenaga kerja. Pada buku The five Arrows of Entrepreneurship Joewono 2011, meredefinisi kewirausahan atau entrepreneur sebagai gairah untuk mengembangkan bisnis baru. Bisnis yang dikembangkan bisa berupa bisnis independen baru yang dimiliki oleh satu atau lebih wirausaha. Tetapi bisa juga bisnis baru yang dikembangkan dalam perusahaan tempatnya bekerja. Gairah mengembangkan bisnis baru diperusahaan yang sudah ada disebut corporate entrepreneurship, disingkat corpreneurship. Kalau gairah pengembangan bisnis baru tersebut diterapkan untuk kegiatan kemasyarakatan, disebut social entrepreneurship. Bila gairah pengembangan bisnis baru tersebut dipahami dan dilaksanakan oleh aparatur pemerintah, disebut sebagai government entrepreneurship. 4 Banyak text book yang telah mendefinisikan cirri-ciri kewirausahaan dari berbagai aspek, semisalnya gender, produk yang dihasilkan, usia, serta profil psikologis, seperti yang ditulis oleh Griffin dan Ebert 2005; Boone 2007 dalam Nunuy Nur Afiah 2009, yang dapat diringkas sebagai berikut 1. Mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan social 2. Komitmen terhadap tugas 3. Memilih resiko yang moderat 4. Merahasiakan kemampuan untuk sukses 5. Cepat melihat peluang 6. Orientasi ke masa depan 7. Selalu melihat kembali prestasi masa lalu 8. Memiliki skill dalam organisasi 9. Toleransi terhadap ambisi 10. Fleksibilitas tinggi Konteks kewirausahaan meliputi dimensi yang luas dari faktor-faktor ekonomi, sosial, dan budaya. Ketersediaan sumber daya seperti financial, perlindungan hak milik intelektual, dan keahlian khusus adalah penting bagi perekonomian suatu Negara. Ketersediaan informasi yang spesifik dapat menentukan apakah wirausaha tersebut mampu menangkap kesempatan yang terbuka Aldrich dan Fiol 1994; Shame dan Venkatarman 2000. Perhatian besar pada kewirausahaan antara lain tergambar pada World Entrepreneurship Forum ketiga di Lyon, Perancis pada November 2010 menghasilkan rekomendasi yang diberi judul “Shaping the World of 2050 The Entrepreneurial Impact”. Beberapa rekomendasi dari forum tersebut adalah 1 Percepatan pengembangan perusahaan inovatif dan high-growth. Kewirausahaan bisa ditingkatkan dengan penyelenggaraan pertemuan para wirausaha sukses di seluruh dunia, mendukung perspekstif internasional mereka, dan menciptakan kondisi saling berbagi pengalaman serta mengembangkan jejaring global incubator high-growth. Penyelenggaraan temu bisnis perusahaan multinasional dengan para wirausaha juga akan efektif untuk mendorong kewirausahaan. 2 Mendorong kewirausahaan “Base of the Pyramid BoP”.kewirausahaan bisa ditumbuhkembangkan dengan mempercepat perubahan mindset warga miskin, menyusun kebijakan pemerintah yang kondusif dan menciptakan kluster dan inkubator melalui BoP. 3 Mempromosikan lingkungan yang mendorong kewirausahaan di daerah. Kewirausahaan bisa ditingkatkan melalui pengembangan kerjasama riset dengan berbagai pihak terkait, mengangkat duta wirausaha dengan kepala daerah sebagai motor utama, dan menyediakan fasilitas ritel dengan biaya rendah. 4 Mengedukasi wirausaha dunia. Edukasi wirausaha bisa dioptimalkan antara lain dengan merancang sistem akreditasi dan mode pengajaran yang dibutuhkan untuk mempercepat terciptanya wawasan kewirausahaan, mengembangkan cara pembelajaran baru yang mendorong kreatifitas dan keberanian untuk mengambil resiko, mendorong pemerintah, pebisnis, orang tua, guru, dan pelajar untuk lebih menghargai kewirausahaan dari segi sosial maupun ekonomi, dan merancang program pelatihan untuk mendorong sensitivitas pada kewirausahaan. Peningkatan daya saing kewirausahaan perlu terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan era globalisasi dan tuntutan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Masalah krusial yang banyak dikeluhkan pelaku bisnis tanpa kecuali kewirausahaan adalah munculnya 5 berbagai peraturan-peraturan baru yang kurang memberikan ruang bagi kewirausahaan. Pemerintah perlu melakukan revitalisasi arah kebijakan, strategi sampai kepada program-program pemberdayaan. Arah kebijakan yang dapat ditempuh meliputi 1 Mengembangkan kewirausahaan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing, sedangkan pengembangan kewirausahaan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 2 Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik good governance dan berwawasan gender. 3 Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan pekerjaan. 4 Mengembangkan kewirausahaan untuk makin berperan sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Kebijakan kewirausahaan juga bertujuan untuk mendorong terciptanya governance yang lebih baik, tentu saja tidak semua kebijakan publik yang membentuk konteks kewirausahaan dan ketersediaan wirausaha potensial dapat digolongkan sebagai kebijakan kewirausahaan. Kebijakan pendidikan, misalnya dapat mempengaruhi motivasi berbisnis, pengetahuan, keahlian, dan terbentuknya jejaring yang bermanfaat bagi pelajar atau mahasiswa untuk kelak menjadi wirausaha. Kebijakan makro ekonomi, misalnya dapat mempengaruhi ketersediaan modal jangka pendek dan kondisi perdagangan internasional yang juga mempengaruhi gairah mengembangkan bisnis baru dalam konteks kewirausahaan. Diperlukan beragam masukan dari sistem hukum, budaya, kelembagaan, kebijakan perekonomian dan pendidikan yang kondusif untuk kewirausahaan. Rosenberg dan Birdzell 1986; North 1984. 3. Metode Penelitian Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium, pada suatu seminar, diskusi, dan lain-lain. Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sugiyono 2010. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Metode kualitatif rasionalistik ini didasarkan atas pendekatan holistik berupa suatu konsep umum grand concept yang diteliti pada objek tertentu specific object, yang kemudian mendudukkan kembali hasil penelitian yang didapat pada konsep umumnya. Paradigma penelitian kualitatif diantaranya diilhami falsafah rasionalisme yang menghendaki adanya pembahasan holistik, sistemik, dan mengungkapkan makna dibalik fakta empiris sensual. Secara epistemologis, metodologi penelitian dengan pendekatan rasionalistik menuntut agar objek yang diteliti tidak dilepaskan dari konteksnya atau setidaknya objek diteliti dengan fokus tertentu, tetapi tidak mengeliminasi konteksnya. Moleong 2007. Pengumpulan data menggunakan pendekatan studi literature. Literature yag diperiksa meliputi buku teks, artikel media massa, dan penelusuran literature on-line. 6 4. Pembahasan Memandang jauh ke depan, seorang wirausaha harus mampu menangkap berbagai peluang dan tantangan. Banyak peluang, baik lokal, regional maupun internasional dapat dimanfaatkan oleh kewirausahaan dalam memajukan usahanya. Dalam kaitan tersebut memang harus bermitra dan menjalin hubungan bisnis dengan berbagai pihak agar usahanya dapat berkembang dengan baik. Terkait pentingnya kemitraan usaha dalam lingkungan global, Kenici Ohmae, 2005 dalam bukunya yang terkenal The Next Global Stage, tantangan dan peluang di dunia tidak mengenal batas kewilayahan, mengemukakan bahwa kita hidup dalam dunia yang benar-benar terjalin dan saling bergantung, disatukan oleh perekonomian global. Dalam tata dunia mendatang, akankah kita dapat bertahan menjadi kalah atau mungkin jadi pemenang. Semua jawaban itu ada pada kita. Kata kunci itu menurut Kenichi Ohmae, 2005 dan Attali, 1993 “ asalkan kita mau hidup terbuka, tidak sendirian, saling bergantungan dan bekerjasama”. Apalah yang dikemukakan oleh kedua futurology tersebut artinya bahwa usaha perlu saling berhubungan atau saling bermitra, melalui kemitraan satu dengan yang lain akan memperkuat jiwa kemandirian pada berbagai lini dan sektor usaha. Krisis global dunia telah menggagalkan, bahkan membangkrutkan banyak bisnis di dunia. Di tengah krisis global yang melanda dunia pada tahun 2008 – 2009, Indonesia menjadi salah satu Negara korban krisis global, walaupun kita telah belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa sektor kewirausahaan UKM tahan krisis, namun tetap saja harus ada kewaspadaan akan dampak krisis ini terhadap sektor kewirausahaan UKM, Mudradjad Kuncoro dalam Nunuy Nur Afiah, 2009 mengatakan ada 7 tujuh tantangan yang harus dihadapi kewirausahaan dalam era krisis global, yaitu 1. Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan kewirusahaan dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. 2. Akses industry kecil terhadap lembaga kredit formal rendah, sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiayaan usahanya dari modal sendiri atau sumber lain, seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir. 3. Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum. Mayoritas kewirausahaan merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaries. 4. Tren nilai ekspor menunjukkan betapa sangat berflutuatif dan berubah-ubahnya komoditas ekspor Indonesia. 5. Pengadaan bahan baku, masalah terbesar yang dihadapi dalam pengadaan bahan baku adalah mahalnya harga, terbatasnya ketersediaan, dan jarak yang relatif jauh. Ini karena bahan baku bagi pelaku usaha menengah dan kecil yang berorientasi ekspor sebagian besar dari luar daerah usahaan tersebut berlokasi. 6. Masalah utama yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah tidak terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja. Regenerasi perajin dan pekerja terampil relative lambat. Akibatnya, di banyak sentra ekspor mengalami kelangkaan tenaga terampil untuk sektor tertentu. 7. Dalam bidang pemasaran, masalahnya terkait dengan banyaknya pesaing yang bergerak dalam industry yang sama, relative minimnya kemampuan bahasa asing sebagai suatu hambatan dalam melakukan negoisasi, dan penetrasi pasar di luar negeri. Dari hal tersebut di atas diperlukan langkah dan upaya dalam peran dan strategis kewirausahaan dalam perkembangannya saat ini dan akan dating dalam menghadapi tantangan 7 terutama dalam perekonomian global, dengan melakukan penguatan pada multi aspek kewirausahaan. A. Peran dan Strategis Kewirausahaan Sebagai bagian dari pengembangan kewirausahaan, perkembangan UKM perlu terus didorong. Kehadiran dan eksistensi kewirausahaan telah mendapatkan pengakuan di dunia, tanpa kecuali di Indonesia. Hampir semua negara menyadari akan posisi dan peran penting kewirausahaan, bukan saja sebagai mesin pertumbuhan ekonomi atau “engine of economic growth”, tetapi juga sangat penting untuk mengatasi masalah pengangguran. Peran kewirausahaan di Indonesia semakin terasa ketika terkena dampak krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Ketika itu, sebagian besar usaha besar larut dan menggantungkan hidupnya dari pinjaman dan bantuan luar negeri, sebaliknya UKM yang hidupnya sangat tergantung pada sumber daya lokal justru menikmati adanya kristis moneter. Tanpa UKM dapat dibayangkan Indonesia terus terpuruk dan mungkin bisa berlanjut menjadi Negara yang tidak stabil. Dalam penyerapan tenaga kerja kontribusi UKM tidak perlu diragukan, kalau pada tahun 2004 mampu menyerap sekitar 80,45 juta orang tenaga kerja atau sekitar 96,23% dari total angkatan kerja yang ada, maka pada tahun 2009 mampu menyerap sekitar 96,2 juta orang atau 97,30%. Bahkan dalam pembentukkan PDB, peran kewirausahaan semakin signifikan, yakni meningkat dari 55,6% pada tahun 2008 menjadi 59,62% pada tahun 2009. Arah Kebijakan Pengembangan Kewirausahaan Peningkatan daya saing kewirausahaan perlu terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan era globalisasi dan tuntutan dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Masalah krusial yang banyak dikeluhkan pelaku bisnis tanpa kecuali UKM adalah munculnya berbagai peraturan-peraturan baru, peraturan-peraturan ini kurang memberikan ruang bagi UKM untuk berkembang. Birokrasi administrasi yang berbelit dan tumpang tindih peraturan menjadi tantangan harus kita atasi ke depan. Pemerintah perlu melakukan revitalisasi arah kebijakan, strategi sampai kepada program-program pemberdayaan kewirausahaan. Arah kebijakan yang dapat ditempuh meliputi 1 Mengembangkan kewirausahaan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing. Sedangkan pengembangan kewirausahaan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 2 Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik good governance dan berwawasan gender terutama untuk a. Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan; b. Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan; c. Memperluas dan meningkatkan kualitas institusi pendukung yang menjalankan fungsi intermediasi sebagai penyedia jasa pengembangan usaha, teknologi, manajemen, pemasaran dan informasi. 3 Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan pekerjaan terutama dengan a. Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan terampil dengan adopsi penerapan teknologi; b. Mengembangkan kewirausahaan melalui pendekatan klaster dan pengembangan produk unggulan dengan pendekatan One Village One Product OVOP di sector agribisnis dan agroindustri serta potensi lokal lainnya; 8 c. Mengembangkan kewirausahaan untuk makin berperan dalam proses industrialisasi, perkuatan keterkaitan industri, percepatan pengalihan teknologi, dan peningkatan kualitas SDM; d. Mengintegrasikan pengembangan usaha dalam konteks pengembangan regional, sesuai dengan karakteristik pengusaha dan potensi usaha unggulan di setiap daerah 4 Mengembangkan kewirausahaan untuk makin berperan sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Untuk dapat memaksimalkan peran kewirausahaan dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kewirausahaan mengacu pada kondisi dan keadaan dalam perekonomian di masa yang akan datang, perlu diperhatikan beberapa kriteria kewirausahaan untuk dapat berhasil dan sukses seperti yang dikemukakan oleh Timmon, Smollen dan Dingee, 1985 adalah 1. Memiliki kreatifitas yang melahirkan inovasi, sehingga mampu menciptakan nilai tambah. 2. Kemampuan melihat peluang usaha, mengetahui atau memahami sebelumnya tentang seluk beluk usaha yang akan dilaksanakan, pengetahuan tersebut didasarkan pada pengalaman dan kemampuan melihat peluang usaha yang didukung oleh ketersediaan sumberdaya dan pasar. 3. Keberaniannya menanggung resiko kerugian yang memungkinkan mereka bisa memperkirakan jenis dan besar resiko yang akan timbul. 4. Kemampuan manajerial yang menghasilkan efisiensi sumberdaya yang relatif, dalam hal perencanaan dan kemampuan dalam merencanakan kegiatan bisnisnya. Seorang wirausaha hendaknya tidak gentar dan terus bertekad maju dengan terus mengayun pedal sepeda’ ketika tantangan menghadang. Pada kondisi seperti ini maupun yang akan datang wirausaha perlu diberi motivasi atau memotivasi dirinya sendiri bahwa ada capaian besar di depan yang menanti permasalahannya bisa diatasi. Looking-Up merupakan langkah melihat ke depan sambil terus menatap ke atas. Wirausaha baru bisa disebut berhasil melewati tahapan Looking-Up dan masuk ke tahapan Day Dreaming ketika persoalannya sudah tertangani dan sudah berani berangan-angan lagi untuk mengembangkan bisnis baru. B. Strategi Pengembangan Kewirausahaan Arah kebijakan pemerintah dan pengembangan kewirausahaan pada intinya ditujukan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya saing dan penanggulangan kemiskinan serta termasuk pengembangan usaha yang ramah terhadap lingkungan. Oleh karena itulah, strategi pengembangan kewirausahaan haruslah diwujudkan seperti hal tersebut diatas. 1. Menumbuhkan iklim usaha yang kondusif, ditujukan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat dan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya, termasuk akses kepada sumberdaya produktif. Penekanan lebih banyak ditujukan dalam aspek regulasi dan deregulasi. Peraturan perundang-undangan yang dipandang masih dibutuhkan untuk pengembangan kewirausahaan. 2. Meningkatkan akses pada sumberdaya finansial yang merupakan masalah klasik, namun setelah ditelaah masalah utamanya bukanlah terletak pada permodalan semata melainkan terkait dengan pasar yang tidak ada, dan barang yang diproduksi dalam jumlah yang kecil sehingga tidak terjual. Pemerintah juga harus terus mengalokasikan sebagian APBN/APBD untuk perkuat UKM/kewirausahaan guna meningkatkan kemampuannya 9 dalam melayani kebutuhan pendanaan bagi pelaku usaha, selain itu meningkatkan peranan Lembaga Pengelola Dana Bergulir LPDB dalam menggulirkan berbagai bantuan perkuatan kepada para wirausaha. 3. Meningkatkan akses pasar, melalui peningkatan kualitas, desain, dan harga yang bersaing karena maslah ini berdampak pada kecilnya pemasaran produk UKM baik di pasar domestik dan internasional. Mengatasi permasalahan pemasaran perlu ada penyederhanaan regulasi, pelatihan keterampilan dan manajemen untuk meningkatkan kemampuan para wirausaha dalam memproduksi produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Disamping pelatihan, temu bisnis dan negoisasi hambatan non tariff di pasar luar negeri, serta eksibisi di dalam dan luar negeri perlu terus digalakkan dalam rangka memperkenalkan produk yang dihasilkan para wirausaha. Pada sisi lain, pengembangan lembaga pendukung pemasaran produk seperti revitalisasi pasar tradisional, trading haouse atau rumah dagang dan pusat-pusat pemasaran produk lainnya seperti trading board perlu terus dikembangkan, mulai dari tingkat kabupaten/kota, propinsi, pusat dan di luar negeri. 4. Meningkatkan kewirausahaan dan kemampuan usaha, terutama dalam hal semangat kewirausahaan. Rendanya kewirausahaan dapat dilihat dari kurangnya kreativitas dan inovasi serta keberanian dalam pengambilan keputusan. Secara umum, kewirausahaan Indonesia memiliki ketergantungan pada program pemerintah. Hal ini tampak nyata sebelum Indonesia terkena krisis moneter, banyak usaha menengah dan besar tidak mampu meneruskan bisnisnya karena terlilit hutang luar negeri, baik hutang modal dan bahan baku impor. Ke depan kita harus mampu mengembangkan wirausaha-wirausaha yang tangguh yang berbasis pada sumberdaya lokal atau resources based, mendorong wirausaha dari kelompok UKM yang berbasiskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan ekonomi industri kreatif khususnya yang berbasiskan pada warisan bangsa. Untuk pengembangan kewirausahaan ini, pemerintah seharusnya terus mendorong pengembangan inkubator bisnis, baik di perguruan tinggi maupun melalui peran dunia usaha besar. Selain itu pengembangan modal ventura perlu lebih digalakkan agar para pengusaha-pengusaha baru dapat kemudahan akses permodalan awal melalui modal ventura. 5. Pemberdayaan UKM yang merupakan bagian terbesar pelaku usaha nasional sangat penting diprioritaskan guna mendorong kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin melalui peningkatan kapasitas usaha, keterampilan, perlindungan, dan pembinaan usaha. Dengan bercermin dari tantangan dalam uasaha, maka para wirausaha harus lebih giat melakukan langkah-langkah inovatif dan kreatif. Sebab hanya dengan melakukan berbagai terobosan yang bersifat inovatif kreatif kesuksesan usaha dapat dicapai. Proses penerapan kemampuan berinovatif dan kreatif menurut Kuratko dalam Tedjasutisna, 2001 ada 4 empat jenis 1. Invensi penemuan; 2. Eksistensi pengembangan/perluasan; 3. Duplikasi penggandaan; 4. Sintesis kombinasi/formulasi baru. Wirausaha dapat mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki, dengan proses yang kreatif dan inovatif menjadikan para wirausaha siap menghadapi tantangan krisis ekonomi atau perekonomian di masa yang akan datang. Beberapa peran dan strategi kewirausahaan dalam mengatasi tantangan adalah 10 1. Memiliki daya pikir kreatif yang meliputi a. Selalu berpikir secara visionaries melihat jauh ke depan sehingga memiliki perencanaan tidak saja jangka pendek, namun bersifat jangka panjang strategik. b. Belajar dari pengalaman orang lain, kegagalan, dan dapat terbuka menerima kritik dan saran untuk masukan pengembangan usaha kewirausahaan. 2. Bertindak inovatif, yaitu a. Selalu berusaha meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas dalam setiap aspek kegiatan usaha. b. Meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi persaingan bisnis. 3. Berani mengambil resiko dan menyesuaikan profil resiko serta mengetahui resiko dan manfaat dari suatu bisnis. Kewirausahaan harus memiliki manajemen resiko dalam segala aktivitas usahanya. Sementara untuk mengatasi tantangan yang ada di di para wira usaha diperlukan langkah-langkah pendukung manajemen dalam aspek penataan manajemen kewirausahaan. Beberapa aspek pengelolaan manajemen yang harus dibenahi dapat dibuat daftarnya sebagai berikut Tabel 2 Key Indikator Pengelolaan Usaha Untuk itu para pelaku ekonomi tersebut melakukan berbagai cara peran dan strategi yang telah disebutkan diatas untuk memenangkan persaingan dan menghadapi tantangan pada era globalisasi ekonomi saat ini maupun di masa yang akan datang. Dalam Cullen, 1998 menyatakan keberhasilan para wirausaha dalam persaingan ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan mereka dan bagaimana mereka mempraktekkannya. Strategi kewirausahaan yang paling sering dipraktekkan antara lain adalah ekspor, lisensi, aliansi strategi, usaha patungan, dan investasi langsung. Jika berbicara tentang ekonomi global pada umumnya pertanyaan yang sering mengemuka adalah apakah Indonesia akan mampu menghadapi tantangan dan meningkatkan peran kewirausahaan, maka perlu adanya peran pemerintah untuk dapat bersama-sama dengan para pelaku usaha khususnya kewirausahaan dalam mengatasi dan menghadapi tantangan di era globalisasi pada perekonomian di masa yang akan datang. Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut 1. Peran potensi kewirausahaan ditingkatkan ; Pemerintah perlu meningkatkan keberpihakan pada pemberdayaan para pelaku usaha/kewirausahaan sehingga mampu menguasai pasar global dan dapat meningkatkan 1. Personil 2. Fasilitas fisik 3. Akuntansi 4. Keuangan 5. Pengurusan barang dagangan 6. Penjualan 7. Advertensi 8. Resiko 9. Penyelenggaraan sehari-hari 11 daya saing dan distribusi besar serta diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kewirausahaan melalui pengembangan a. Kreatifitas yang melahirkan inovasi sehingga mampu membangun daya saing, dengan mengandalkan potensi sumberdaya lokal yang memiliki keunggulan kompetitif. b. Kemampuan melihat peluang usaha, dalam arti mengetahui atau memahami sebelumnya seluk beluk yang akan dilaksanakan dan pengetahuan tentang nilai ekonomi barang, kualitas, manajemen produksi dan pemasarannya. c. Keberaniannya menanggung resiko kerugian, karena bisa memperkirakan jenis dan besar resiko yang akan timbul bila usahanya mengalami hambatan. d. Kemampuan manajerial yang menghasilkan efisiensi sumberdaya yang sejak dari merencanakan kegiatan, yang diindikasikan dari sedikitnya kerugian yang dialami, kemampuan ini berkaitan dengan pengalaman. e. Kemampuan dalam menata organisasi usaha yang akan mempengaruhi efektifitas sistem organisasi. f. Kemampuan pengawasan dalam produksi dan pemasaran. g. Pemberdayaan kewirausahaan dengan optimal dapat menghadapi tantangan dalam persaingan pada perdagangan bebas di masa yang akan datang. 2. Peningkatan karakter kewirausahaan; pembinaan sumberdaya yang ada terutama SDM dalam pemberian pelatihan dan pengembangan potensi para pelaku wirausaha sehingga mempunyai karakter sebagai pelaku wirausaha yang mempunyai potensi dan kompeten unggulan sehingga siap untuk menghadapi tantangan. 3. Kebijakan Pemerintah yang berpihak pada para pelaku wirausaha; Dalam hal ini pemerintah harus menumbuhkan iklim usaha dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi beberapa aspek, antara lain kesempatan berusaha dan pengaturan kesempatan usaha tersebut juga akan berkaitan langsung dengan kepentingan dunia usaha, seperti para investor dan perlindungan usaha. Dalam pengurusan perijinan diberi kemudahan untuk para pelaku wirausaha untuk dapat memfasilitasi dengan kemudahan yang harus didukung oleh komitmen pemerintah. 4. Pengembangan kemitraan; Unsur yang secara langsung berkaitan dengan peluang usaha yang lebih besar adalah pengembangan kemitraan dengan maksud a. Mewujudkan kemitraan antara para pelaku wirausaha b. Mewujudkan kemitraan antara usaha makro, kecil, menengah dan usaha besar c. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha antara para pelaku wirausaha d. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha antara usaha mikro, kecil, menengah dan usaha besar e. Mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar kewirausahaan f. Mendorong terbentuknya struktur pasar yang menjamin tumbuhnya persaingan usaha yang sehat dan melindungi konsumen g. Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh perseorangan atau kelompok tertentu yang merugikan para pelaku wirausaha. 5. Penutup Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis menarik kesimpulan dari makalah yang berjudul “Peran dan Strategi Perkembangan Kewirausahaan dan Tantangannya Dalam Menghadapi Perekonomian Di Masa Yang Akan Datang” sebagai berikut 12 1. Kewirausahaan saat ini tidak bisa lagi menghindar dari situasi dan kondisi perdagangan bebas dunia, wirausaha perlu akses pasar sebesar-besarnya ke pasar dunia, dan sebaliknya juga dituntut oleh pelaku uasaha global untuk membuka pasar domestik. 2. Untuk menghadapi tantangan dalam menghadapi perekonomian di masa yang akan datang, dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tahan banting, punya daya saing global dan memegang nilai-nilai luhur dan cinta pada negerinya. 3. Kewirausahaan dirasakan semakin penting peranannya dalam pengembangan perekonomian nasional, kewirausahaan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui kontribusinya pada peningkatan pertumbuhan perekonomian sekaligus pemerataan pertumbuhan ekonomi. 4. Dengan memperhatikan karakter dan kebiasaan warga Indonesia serta memahami kewirausahaan sebagai implementasi kemandirian, pola pendekatan kewirusahaan yang sesuai dikembangkan di Indonesia adalah mendorong peningkatan kegairahan berwirausaha dengan arahan kebijakan yang memberikan kemudahan yang harus didukung oleh pemerintah. 5. Intervensi pemerintah yang bersifat top – down tetap diperlukan tetapi sebaliknya tidak terlalu jauh agar tidak kontra produktif dan pada situasi seperti ini peran serta pemerinta sangat dibutuhkan tetapi diarahkan untuk yang sifatnya mendukung dan mengapresiasi kewirausahaan. 6. Dalam rangka pengembangan kewirausahaan nasional yang lebih efektif perlu dipertimbangkan untuk membentuk lembaga koordinasi pengembangan kewirausahaan nasional yang tetap menjaga aspek sinergi dan kebersamaan dari segenap komponen bangsa dengan memberikan akses koordinasi yang lebih terstruktur. 7. Potensi pengembangan kewirausahaan yang sudah tersedia di banyak kementerian, lembaga, dunia usaha, BUMN, perguruan tinggi, sekolah dan masyarakat pada umumnya akan menghasilkan jutaan wirausaha baru yang kreatif, inovatif dan berdaya saing global bila dikoordinasikan dengan baik. 6. Daftar Pustaka -, Infokop, 2011. Pengkajian Sumberdaya UKMK. Kementerian Koperasi dan UKM. Volume 19 bulan Juli 2011. Jakarta Afiah Nur Nunuy. 2009. Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global. Bandung Attali, Jacques. 1999. Millennium Ketiga Yang Menang, Yang Kalah Dalam Tata Dunia Mendatang. Jakarta Pustaka Pelajar. Badan Pusat Statistik. 2010. INdikator Makro Ekonomi UMKM. BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM. Jakarta Boone and Curtz, 2007. Contemporary Business. New York. Thomson Learning Cullen, J. 1998. Multinational Management A Strategic Approach. 1 st ed. Cincinnati South-Western College Publishing Dipta, Wayan, 2011. Model Pengembangan Wirausaha. Infokop. Vol. 19 – p. 53 – 66. Griffin and Ebert, 2005. Business Essential. New Jersey. Prentice Hall Hasan Ishak, 2011. Penguatan Komopetensi Kewirausahaan dan Daya Saing UKM Komoditi Unggulan Ekspor. Infokop. Vol. 19 – p. 38 -52. Joewono, Handito Hadi, 2010. The 5 Arrows of New Business Development. Arrbey. Jakarta. Indonesia Joewono, Handito, 2011. Strategi Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Infokop. Vol. 19 – Juli 2011 13 Moleong, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Statistik UKM 2006-2007, Kementerian Koperasi dan UKM, diakses pada bulan Juni 2013 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung Syarif Teuku, 2011. Pengembangan Kewirausahaan Dikalangan UMKM Dalam Era Otonomi Daerah. Infokop. Vol. 19 – p 67 -85 Tedjasutisna, Ateng. 2001. Kewirausahaan. Bandung Armico. Timmon, Smollen and Dingee. 1985. An Interprenership Sucseded. American Journal of Small Business. Vo. 6 .2010 ... Program ini melaksanakan pembinaan kepada usaha rintisan startup baru dengan mengadakan training manajemen usaha dan pelatihan pengetahuan lain untuk membuat pengusaha muda baru yang dapat berdiri sendiri berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kewirausahaan merupakan faktor penting yang dapat membantu meningkatkan ekonomi Indonesia Suryadi 2018, karena mampu meningkatkan ide dan kreasinya yang bernilai ekonomi, sehingga masyarakat tidak bergantung lagi kepada pemerintah, dan dapat menarik investasi asing untuk berinvestasi di Indonesia. ...Pengabdian kepada masyarakat PPK Program Pengembangan Kewirausahaan merupakan program pemerintah melalui Hibah PKM Pengabdian Kepada Masyarakat. Program ini melaksanakan pembinaan kepada usaha rintisan startup baru dengan melakukan tahapan pelatihan manajemen kelola usaha dan pelatihan pengetahuan lain untuk membuat wirausaha pemula yang dapat berdiri sendiri berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kewirausahaan merupakan faktor penting yang dapat membantu meningkatkan ekonomi Indonesia. Total wirausaha Indonesia sekarang ini berjumlah rendah jika dibandingkan dengan negera lain, menempati posisi ke 94 dari 137 negara, salah faktor penyebab adalah pendidikan yang kurang memberikan dorongan pada mahasiswa untuk menjadi entrepreneurship. Universitas Multimedia Nusantara UMN berupaya mendidik para mahasiswa untuk siap menjadi wirausaha sejak duduk di bangku kuliah. Salah satunya dengan membuat tech incubator bisnis yaitu Skystar Ventures, yang merupakan inkubator bisnis teknologi terbaik di Indonesia dari KemenristekDikti sejak 2016, member dari Global Accelerator Network, Sillicon Valley dan memiliki akreditasi A. Telah banyak starup yang dihasilkan oleh Skystar. Skystar mengadakan kegiatan rutin untuk menjaring starup baru dengan setiap batch diadakan pendamping selama 6 bulan. Total dari batch satu sampai enam sudah ada 20 tim mahasiswa. Tentu jumlah ini dirasa masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan jumlah wirausaha yang harus tumbuh untuk mengejar ketertinggalan Indonesia terhadap negara lain. Disinilah dibutuhkan program lain untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh skystar dan mahasiswa. Dengan menjawab permasalahn tersebut diatas diharapkan dapat membantu Indonesia meningkatkan mutu dan jumlah wirausaha baru demi peningkatan perekonomian dan kemandirian Indonesia. Program ini berhasil membentuk usaha rintisan sebanyak 5 buah dengan berbagai bidang MUISOne of the communities or associations of youth entrepreneurs in Bone is the Nahdhiyyin Indonesia Youth Entrepreneurs Forum F-PMNI. The presence of F-PMNI is also expected to be able to play a role in economic recovery in Bone in the new normal era. This study aims to provide a description and description of the role played by youth nahdhiyyin entrepreneurs in Bone in economic recovery and becoming more responsive to changes in the business climate during the new normal. This study used a type of field research with a descriptive qualitative approach. The results of research related to the role of F-PMNI in the economic recovery of Bone district in the new normal era, namely Providing education for business actors, Providing capital assistance for business development, As innovators in their contribution to economic development, entrepreneurs looking for sources of innovation, paying close attention to changes -changes that occur, calculate opportunities, and plan innovations to be carried out, Act as a Risk Taker, and the presence of F-PMNI is also expected to be able to become a liaison between the community or business actors with the government so that synergy and good partners can be established, so that the economic recovery able to walk well. Salah satu komunitas atau lembaga perkumpulan pengusaha muda yang ada di Kabupaten Bone, yaitu Forum Pengusaha Muda Nahdhiyyin Indonesia F-PMNI. Kehadiran F-PMNI juga diharapkan mampu berperan dalam recovery perekonomian di Kabupaten Bone pada era new normal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi dan gambaran terkait peran yang dilakukan oleh para pengusaha muda nahdhiyyin di Kabupaten Bone dalam recovery perekonomian dan menjadi lebih responsif terhadap perubahan iklim bisnis pada masa new normal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskripstif. Adapun hasil penelitian terkait peran F-PMNI dalam recovery perekonomian kabupaten Bone pada era new normal, yaitu Memberikan edukasi bagi para pelaku usaha, Memberikan bantuan permodalan untuk pengambangan usaha, Sebagai inovator dalam kontribusinya atas pembangunan ekonomi, pengusaha mencari sumber inovasi, memperhatikan dengan seksama perubahan-perubahan yang terjadi, melakukan kalkulasi peluang, serta merencanakan inovasi yang akan dilakukan, Berperan sebagai Risk Taker, dan Kehadiran F-PMNI juga diharapkan mampu menjadi penghubung masyarakat atau para pelaku usaha dengan pemerintah agar mampu terjalin sinergitas dan mitra yang baik, sehingga recovery perekonomian mampu berjalan dengan harga produk bertujuan mencapai target perusahaan memperoleh keuntungan dari hasil penjualan, meningkatkan dan mengembangkan produksi produk, serta eksplorasi market share Machfoedz, 2005. Sebagai pelaku usaha, perusahaan sudah harus menentukan segmen pasar yang dibidik sebelum menetapkan strategi penentuan harga produk sehingga produk memperoleh posisi yang baik. Maka dari itu perlu ditentukan terlebih dahulu tujuan bisnis perusahaan dengan jelas sehingga memudahkan dalam penetapan harga produknya. Dengan demikian penentuan strategi penentuan harga produk akan berbeda pada tahap siklus hidup produk, harga bauran produk, strategi penyesuaian untuk kondisi pelanggan yang berbeda-beda dan berubah-ubah, serta strategi untuk pengenalan produk dan fast-response apabila terjadi perubahan harga. Wati HermawatiKesetaraan gender dalam hal akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi iptek belum tercapai sepenuhnya. Kendati demikian, stigma bahwa iptek di Indonesia didominasi kaum laki-laki dirasakan mulai memudar sekarang ini. Hasil penelitan yang disampaikan dalam buku ini memperlihatkan bahwa kesenjangan antara laki-laki dan perempuan semakin mengecil. Ditulis oleh berbagai pakar dari lembaga penelitian dan pengembangan, serta perguruan tinggi, bunga rampai dengan judul Kesetaraan Gender dalam Pelaku Iptek, mungkinkah? menyajikan sejumlah tulisan yang menyoroti berbagai masalah terkait dengan belum tercapainya kesetaraan gender di Indonesia, khususnya dalam sektor iptek. Bagian pertama membahas permasalahan pelaku iptek di sektor pendidikan, aparatur sipil negara ASN, dan representasi perempuan di parlemen Dewan Perwakilan Rakyat di Indonesia. Bagian kedua membahas studi kasus yang berfokus pada implementasi teknologi informasi dan komunikasi, energi, dan jamu tradisional. Penerbitan bunga rampai ini diharapkan dapat memperkaya referensi gender, khususnya di sektor iptek yang banyak dibutuhkan baik oleh pihak pemerintah, akademisi, maupun pemangku kepentingan lainnya, termasuk para perumus kebijakan dan pengambil keputusan, peneliti, pemerhati gender, media, dan pihak yang berkepentingan lainnyaMaraknya ketidakadilan yang dialami kaum perempuan berdasarkan kacamata keilmuan gender dan feminisme, khususnya mereka yang berkecimpung dalam bidang iptek, bukanlah sesuatu yang baru. Menjadi menarik manakala di hadapan kita tersaji wacana empiris mengenai pola dan struktur sosial masyarakat yang berkontribusi mengonstruksi suatu pandangan sehingga mengondisikan terciptanya tatanan masyarakat yang tidak seimbang antara kaum laki-laki dan perempuan, khususnya dalam ranah iptek. Buku yang berada di tangan Anda ini diramu secara khusus dari hasil penelitian para peneliti LIPI dengan pihak dari instansi terkait lainnya dalam menyingkap fenomena ketimpangan gender sebagai pelaku iptek. Pengalaman beberapa perempuan sebagai sivitas perguruan tinggi, aparatur sipil negara, anggota legislatif, hingga pelaku usaha kecil yang memanfaatkan peran teknologi, dengan pola dan keunikannya masing-masing, diceritakan secara runut dalam buku bunga rampai ini. Dengan demikian, terbitan LIPI Press kali ini cocok bagi Anda yang tertarik atau tengah mendalami isu-isu kesenjangan gender yang terjadi di sekeliling kita, khususnya dalam bidang iptek, beserta faktor yang melatarbelakanginya. Semoga hadirnya buku ini dapat berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dalam mengungkap fakta kesenjangan yang terjadi antara kaum perempuan dan laki-laki, khususnya mereka yang berjibaku dalam dunia Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial GlobalNunuy Afiah NurAfiah Nur Nunuy. 2009. Peran Kewirausahaan Dalam Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi Krisis Finansial Global. BandungMultinational Management A StrategicBadan Pusat Statistik. 2010. INdikator Makro Ekonomi UMKM. BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM. Jakarta Boone and Curtz, 2007. Contemporary Business. New York. Thomson Learning Cullen, J. 1998. Multinational Management A Strategic Approach. 1 st ed. Cincinnati South-Western College Publishing Dipta, Wayan, 2011. Model Pengembangan Wirausaha. Infokop. Vol. 19 -p. 53 -66. Griffin and Ebert, 2005. Business Essential. New Jersey. Prentice Hall Hasan Ishak, 2011. Penguatan Komopetensi Kewirausahaan dan Daya Saing UKM Komoditi Unggulan Ekspor. Infokop. Vol. 19 -p. 38 5 Arrows of New Business DevelopmentHandito JoewonoHadiJoewono, Handito Hadi, 2010. The 5 Arrows of New Business Development. Arrbey. Jakarta. Indonesia Joewono, Handito, 2011. Strategi Pengembangan Kewirausahaan Nasional. Infokop. Vol. 19 -Juli 2011Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Statistik UKMMoleongMoleong, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Statistik UKM 2006-2007, Kementerian Koperasi dan UKM, diakses pada bulan Juni 2013Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan KuantitatifSugiyonoSugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. BandungSyarif TeukuSyarif Teuku, 2011. Pengembangan Kewirausahaan Dikalangan UMKM Dalam Era Otonomi Daerah. Infokop. Vol. 19 -p 67 -85Kewirausahaan. Bandung ArmicoAteng TedjasutisnaTedjasutisna, Ateng. 2001. Kewirausahaan. Bandung TimmonTimmon, Smollen and Dingee. 1985. An Interprenership Sucseded. American Journal of Small Business. Vo. 6 Pentingnya penguasaan market dalam menjalankan usaha adalah? Dapat memonopoli produk di pasar Memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik Tetap menjaga dan memperhatikan kualitas dan harga barang Menarik konsumen sebanyak-banyaknya Menghasilkan produk dengan cara sefektif dan seefisien mungkin Jawaban B. Memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik. Dilansir dari Ensiklopedia, pentingnya penguasaan market dalam menjalankan usaha adalah memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik. RekomendasiKeberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan kegiatan… Berikut jawaban dari pertanyaan "keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan kegiatan usaha dimulai dari perencanaan yang matang dalam memulai sebuah usaha, sedang perencanaan itu dimulai dari?"Kegiatan menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi… Berikut jawaban dari pertanyaan "kegiatan menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan?"Sebagian produk-produk industri dalam negeri khususnya dalam… Berikut jawaban dari pertanyaan "sebagian produk-produk industri dalam negeri khususnya dalam barang kebutuhan sehari-hari kurang laku dipasaran, masyarakat lebih menyukai produk luar negeri karena kualitasnya lebih logis terhadap pernyataan di atas yaitu?"Analisis ancaman Threat pada produk rendang yaitu semakin… Berikut jawaban dari pertanyaan "analisis ancaman threat pada produk rendang yaitu semakin banyak pesaing muncul bila rendang buatan anda disukai konsumen. hal yang dapat dilakukan setelah analisis tersebut adalah?"Membuat logo usaha haruslah memilih desain yang tepat,… Berikut jawaban dari pertanyaan "membuat logo usaha haruslah memilih desain yang tepat, sehingga konsumen lebih tertarik dengan produk kita. syarat dalam pembuatan desain logo usaha adalah?"Tahapan yang merupakan penerjemahan konsep yang berhubungan… Berikut jawaban dari pertanyaan "tahapan yang merupakan penerjemahan konsep yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan adalah tahapan prototype?"Dalam rantai makanan peran musang, harimau, dan rusa adalah? Berikut jawaban dari pertanyaan "dalam rantai makanan peran musang, harimau, dan rusa adalah?"Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal… Berikut jawaban dari pertanyaan "sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal pula dengan sebutan 6m. salah satu dari 6m yang dapat dipahami sebagai pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha adalah?"Sikap berikut yang patut ditiru dalam menjalankan sebuah… Berikut jawaban dari pertanyaan "sikap berikut yang patut ditiru dalam menjalankan sebuah usaha adalah?"Fungsi dari testimoni adalah? Berikut jawaban dari pertanyaan "fungsi dari testimoni adalah?"Berikut ini tanggung jawab pelaku usaha, kecuali? Berikut jawaban dari pertanyaan "berikut ini tanggung jawab pelaku usaha, kecuali?"Karakteristik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan target… Berikut jawaban dari pertanyaan "karakteristik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan target market yang optimal antara lain, kecuali?"Tujuan melakukan perencanaan terhadap target pasar adalah? Berikut jawaban dari pertanyaan "tujuan melakukan perencanaan terhadap target pasar adalah?"Pihak perusahaan berkonsentrasi melayani semua kelompok… Berikut jawaban dari pertanyaan "pihak perusahaan berkonsentrasi melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. pernyataan tersebut merupakan pola target market?"Ciri-ciri dari usaha jasa adalah? Berikut jawaban dari pertanyaan "ciri-ciri dari usaha jasa adalah?" Tahukah Anda? Dalam memulai suatu usaha, Anda harus mengenali terlebih dahulu pangsa pasar yang ingin Anda masuki. Aspek pemasaran adalah salah satu kunci kesuksesan dalam menentukan pangsa pasar. Sehingga, aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha menjadi hal wajib yang harus diketahui oleh setiap individu yang ingin memulai usahanya. Apa Itu Aspek Pemasaran ? Aspek pemasaran adalah faktor utama yang dijadikan kunci keberhasilan dalam memetakan pasar. Dengan mengenali aspek ini, perusahaan dapat melakukan studi kelayakan bisnis untuk menentukan layak atau tidaknya bisnis tersebut direalisasikan dan juga perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk menjalankan bisnisnya. Analisis aspek pemasaran memiliki fungsi untuk melihat dan menganalisis kebutuhan konsumen atau kebutuhan pasar, agar nantinya strategi pemasaran yang ingin dirancang dan ditetapkan oleh perusahaan akan sesuai dengan kondisi dan permintaan pasar yang sebenarnya. Begitu juga dengan aspek pemasaran dalam kewirausahaan, aspek pemasaran dalam hal ini, selain digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Para pelaku bisnis juga perlu memahami aspek-aspek pemasaran, salah satunya aspek pemasaran proposal usaha. Sehingga para pelaku bisnis dapat mengembangkan usahanya dari sisi pemasaran produk. Contoh aspek pemasaran dalam bisnis plan, seorang pengusaha baru ingin menjual pakaian anak. Maka pengusaha tersebut perlu memahami terlebih dahulu pangsa pasar, harga produk, kualitas produk, jenis strategi promosi yang perlu dilakukan agar produk yang dijual bisa terus berjalan dan semakin berkembang. Adapun contoh aspek pasar dan pemasaran antara lain, yaitu Spesifikasi ProdukSegmentasi PasarAnalisa dan Peramalan PermintaanPenentuan Harga JualPromosiNegosiasiDistribusi Tujuan Pemasaran Dalam mengelola suatu bisnis, menganalisis aspek pemasaran memiliki beberapa tujuan yang tentunya akan sangat menguntungkan perusahaan, antara lain yaitu Meningkatkan Profit atau Omset Perusahaan Setiap pelaku usaha atau perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan profit atau laba. Disinilah pemasaran memiliki peran besar dalam meningkatkan omset perusahaan. Dengan memahami aspek pemasaran maka perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai target dan omset penjualan yang diinginkan. Memahami Kebutuhan Konsumen Dengan melakukan survey pasar atau memahami kebutuhan konsumen, maka perusahaan dapat mengetahui produk apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga, perusahaan dapat menciptakan produk yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri yang secara otomatis akan mengurangi persaingan harga dengan perusahaan lainnya. Menguasai Pangsa Pasar Sudah pasti melalui metode aspek pasar dan pemasaran, maka perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk menentukan pangsa pasar mana yang ingin dikuasai oleh perusahaan. Sehingga perusahaan dapat meminimalisir resiko kerugian dalam mendistribusikan produk dan meningkatkan penjualan. Meningkatkan Jumlah Permintaan Produk Setelah mengetahui keadaan pasar, kebutuhan konsumen dan mampu menciptakan diferensiasi produk yang unik. Maka secara otomatis perusahaan akan mendapatkan peningkatan jumlah permintaan produk yang ditawarkan. Sehingga perusahan tinggal mengontrol dan membangun citra atau brand dari produk tersebut. 4 Aspek Pemasaran Yang Penting Dalam Pengelolaan Bisnis Seperti yang telah dijelaskan di atas, aspek pemasaran memiliki peran yang penting untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat lebih mengenal pangsa pasar yang hendak dicapai oleh perusahaan. Nah untuk itu, ada 4 aspek pemasaran yang penting dalam pengelolaan bisnis, yaitu Segmentasi Pasar Segmentasi pasar merupakan proses membagi atau mengelompokkan serta mengidentifikasi suatu pasar berdasarkan karakteristik konsumen atau pembeli. Yang dibagi berdasarkan demografi, tingkat penghasilan, ciri khas dari daerah tersebut, keadaan konsumen dan kelas sosial. Sehingga perusahaan dapat menciptakan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada pada daerah tersebut atau tepat pada sasarannya. Dengan menerapkan segmentasi pasar maka perusahaan akan mendapatkan kenaikan jumlah permintaan barang dan mencapai laba maksimum. Analisa Kondisi Pasar dan Peramalan Permintaan Menganalisis kondisi pasar merupakan hal yang juga sangat penting dilakukan. Dengan melakukan analisa kondisi pasar, Anda dapat lebih memahami kebutuhan konsumen, keadaan pasar, trend yang sedang booming, sehingga perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat. Dengan analisis pasar, perusahaan dapat memenuhi kepuasan konsumen. Konsumen yang puas terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, maka akan melakukan permintaan produk yang semakin banyak, dan juga akan secara otomatis memperkenalkan produk tersebut dari satu individu ke individu lain yang akan berdampak positif terhadap penjualan perusahaan. Analisis Pesaing Analisis pesaing merupakan salah satu hal yang cukup signifikan. Dengan melakukan analisis pesaing, suatu perusahaan akan mengetahui posisi atau kedudukan dari produk dalam suatu pasar. Pesaing merupakan perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan kita. Sehingga analisis pesaing penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kompetitor. Dengan begitu perusahaan dapat melakukan inovasi dan diferensiasi produk baik dari segi kualitas, harga, maupun promosi dalam suatu pasar. Strategi Promosi Promosi merupakan langkah wajib yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Promosi berfungsi untuk meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap produk atau jasa yang kita pasarkan. Karena perlu Anda ketahui, sebagian konsumen lebih memilih membeli produk yang memiliki harga yang lebih murah dengan kualitas yang tidak terlalu buruk. Untuk itu perusahaan selain memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, memahami dan menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perusahaan juga perlu memahami keadaan ekonomi konsumen atau pasar yang ingin dikuasai. Karena tidak bisa dipungkiri harga suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Adapun strategi promosi yang dapat dilakukan pada zaman ini adalah dengan aktif melakukan promosi dan iklan di berbagai sosial media seperti Instagram Ads, Facebook Ads, Twitter, Linkedin, membuat konten di youtube dan tiktok serta yang paling penting adalah memberikan diskon harga yang menarik. Untuk saat ini, memasarkan suatu produk akan lebih efektif jika dilakukan secara online. Anda juga dapat memasarkan nya melalui berbagai marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Blibli, dan lain sebagainya. Anda juga dapat memanfaatkan sistem Omnichannel Ginee untuk dapat mengelola beberapa marketplace sekaligus. Dengan menggunakan Ginee Anda dapat menghemat banyak waktu dan biaya yang biasanya Anda habiskan untuk mempekerjakan tenaga admin untuk mengelola beberapa marketplace yang Anda punya. Setelah menggunakan Ginee, Anda juga bisa memiliki banyak waktu untuk menganalisis pasar, menganalisis kompetitor, dan menentukan strategi promosi yang tepat. Kesimpulan Dari semua yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa aspek pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu usaha. Karena dengan memahami aspek pemasaran kita dapat mengetahui kebutuhan konsumen yang sebenarnya, menguasai pangsa pasar, dan meningkatkan laba penjualan. Aspek pemasaran merupakan hal mendasar yang perlu diketahui oleh suatu perusahaan untuk keberlangsungan pengelolaan perusahaan tersebut. Karena perusahaan yang hebat adalah perusahaan yang mampu terus berinovasi dan memenuhi kepuasan konsumen. Sehingga jumlah permintaan produk terhadap perusahaan akan terus meningkat. Omnichannel Ginee Indonesia untuk Lancarkan Strategi Pemasaran Dengan menggunakan jasa Omnichannel Ginee, Anda akan lebih mudah dalam mengelola bisnis online. Apalagi Ginee sudah bekerjasama dengan marketplace ternama seperti Shopee, Tokopedia, dan lainnya. Semakin mudah untuk Anda yang punya toko online di marketplace tersebut untuk menjalankan bisnis tanpa butuh waktu lama. Daftar Ginee sekarang, Yuk! Dapatkan gratis trial selama 7 hari full bagi Anda yang ingin segera bergabung. Jangan ribet ngurus bisnis online sendiri, pakai Ginee saja! Untuk memulai suatu usaha, Anda harus memahami pentingnya aspek pemasaran untuk keberlangsungan bisnis yang akan Anda jalankan. Yuk Simak Artikel Berikut Ini ! Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online AndaUpdate secara otomatis pesanan dan stokMengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudahMemproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistemMengelola penjualan dengan sistem manajemen digitalMembership dan database pelanggan secara menyeluruhPrediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di GineeMemantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan Sales representatives adalah salah satu top listing jobs yang selalu konsisten diiklankan di job market. Tidak peduli bisnis di bidang apapun, kemampuan untuk menjual dan memasarkan produk adalah hal penting agar suatu usaha dapat terus bertumbuh. Ide-ide yang brilian dan fantastis saja tidak akan cukup bila usaha tersebut tidak mampu meyakinkan customer akan produk yang mereka tawarkan. Akan tetapi, perlu kita ketahui bahwa sales bukanlah hal yang mudah dilakukan. Sebagai customer pun, kita kadang merasa terganggu bila terus-menerus dikejar oleh sales marketing yang mempromosikan produk nya tanpa mengerti dengan benar kebutuhan kita sebagai customer. Untuk itu, berikut adalah 4 teknik sales sederhana yang bisa Sobat ACE pelajari untuk meningkatkan penjualan. Mengidentifikasi Customer yang Menjadi Target Market Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali bertemu dengan seorang Sales Representative yang mempromosikan suatu produk, baik ketika berjalan di mall, ataupun melalui digital platform seperti phone call, email, SMS, dan social media. Tapi pernahkah kita berpikir, apa yang akhirnya membuat kita untuk mengambil keputusan untuk membeli? Sebagai customer, kita akan merasa nyaman berkomunikasi dengan seseorang yang bisa dipercaya dan mengerti kebutuhan kita. Sebagus apapun sebuah produk, tidak akan ada gunanya kalau hal tersebut tidak memberikan solusi bagi masalah ataupun memberi value dalam hidup kita. Maka, step pertama yang perlu dilakukan seorang penjual adalah melakukan market research untuk mengidentifikasi calon pembeli yang sesuai dengan target market. Segmen manakah yang akan paling terbantu dengan produk yang kita tawarkan? Apa solusi yang dapat kita berikan melalui produk tersebut? Setelah mengenal dan mengetahui problem yang dimiliki customer, selanjutnya kita dapat lebih spesifik menentukan target market untuk memaksimalkan profit. Jenis customer apa yang membuat kita profit lebih tinggi? Siapa yang paling memungkinkan untuk merekomendasikan produk kita kepada potential clients lainnya? Dalam hal ini, perlu diingat bahwa fokus pertama kita adalah customer, sedangkan profit adalah hal yang akan mengikut dengan sendirinya ketika customer tersebut mendapat value maupun solusi dari produk yang kita tawarkan. 2. Mengetahui Motivasi Customer dalam Melakukan Transaksi Setelah kita mengetahui target market yang tepat, sangat penting untuk kita mengetahui motivasi pembeli dalam mengambil keputuskan membeli produk kita. Hal ini membantu kita untuk meningkatkan konversi sales karena kita melakukan usaha kepada target yang tepat. Menurut Jeff Bloomfield, ada 5 buying motivators yang perlu kita ketahui, diantaranya adalah price, value, quality, self-preservation, dan social pressure. Apakah harga merupakan faktor utama yang memotivasi transaksi produk tersebut? Atau transaksi tersebut lebih dipengaruhi oleh kebutuhan seseorang untuk membuktikan diri kepada suatu komunitas tertentu? Dalam kasus ini, mengetahui motivasi pembeli dengan tepat adalah teknik sales penting yang dapat membantu kita memaksimalkan marketing strategy dengan efektif. 3. Memahami Perbedaan Produk dan Solusi Salah satu hal yang menyebabkan seorang Sales Representatives kehilangan calon pembeli adalah karena mereka terlalu fokus pada produknya, bukan solusi yang diperlukan oleh customer. Salah satu teknik sales yang sering penjual tidak ketahui adalah membedakan mana produk dan mana solusi. Perlu kita ketahui bahwa seorang customer tidak peduli pada produk yang ditawarkan, tapi bagaimana hal tersebut dapat memberi value dan mempermudah hidupnya. Sebagai contoh, Ani perlu membeli vacuum cleaner untuk membersihkan rumahnya. Dari banyaknya tipe vacuum cleaner yang ada di toko, bagaimana cara Ani mementukan barang yang tepat untuk dirinya? Dalam hal ini, seorang penjual yang baik akan dapat bertanya kepada Ani tentang berapa luas rumah Ani, jenis karpet apakah yang Ani gunakan di rumahnya, dan seberapa sering Ani akan menggunakan vacuum cleaner tersebut. Hal ini akan membantu si penjual untuk memberikan produk dan solusi yang tepat bagi Ani. Coba kita bandingkan dengan skenario lain dimana seorang penjual menjelaskan keunggulan produknya dengan segala fitur dan teknologi yang dimiliki, tapi solusi yang diberikan tidaklah tepat dan jelas. Kemampuan mendengarkan dari seorang Sales Representative inilah yang akan membedakan respon calon pembeli. Maka, sekalipun product knowledge itu penting, tetap fokus pada bagaimana produk yang ditawarkan dapat membantu customer dan menyelesaikan masalah yang mereka miliki. 4. Meningkatkan Kepercayaan Calon Pembeli Sebagai customer, tentu kita tidak mau tertipu ketika membeli produk yang terlihat bagus di iklan. Setidaknya, ekspektasi yang dibangun harus sesuai dengan manfaat produk yang dirasakan. Menurut Jeff Bloomfield, ada 5 basic proof sources yang membantu meningkatkan kepercayaan customer, diantaranya ada dari seorang expert, celebrity, user, crowd, dan peers. Seseorang yang expert atau memiliki kredibilitas dalam bidang kesehatan seperti dokter tentu akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat tentang suatu jenis obat. Selain itu, celebrity atau influencer pun dapat meningkatkan kepercayaan para followers nya di social media. Hal ini lah yang diimplementasikan banyak penjual melalui endorsement. Customer selalu mencari validasi dari orang lain yang ia percaya agar keputusan yang diambil tidak salah, apalagi untuk produk dengan harga mahal. Kemudian, testimoni atau review dari user yang selama ini kita lihat di social media dan digital marketplace pun juga memegang peranan penting dalam mengambil keputusan membeli. Nah, berikut adalah 4 teknik sales yang kita bisa implementasikan untuk meningkatkan penjualan dalam usaha kita. Semoga tips ini berguna bagi Sobat ACE yang ingin terus mengembangkan diri dan usaha ya! Jika Sobat ACE ada pertanyaan, boleh tuliskan comment di bawah ini. Jangan lupa juga untuk subscribe ACE Commerce Community untuk konten seputar entrepreneurship dan upgrade diri lain nya. Untuk kalian yang mau belajar lebih dalam, bisa cek juga Online Course kita website ini. Post Views 811

pentingnya penguasaan market dalam menjalankan usaha adalah